top of page

TALKS

Kebun Hidroponik Roni Arifin, dari Hobi Jadi Bisnis

  • Writer: Biotalks
    Biotalks
  • Jun 4, 2021
  • 2 min read

Biotalks — Berawal dari hobi menanam sayuran, Roni Arifin (55) menjadi seorang pengusaha sayuran hidroponik yang ditanam pada lahan seluas 5.000 meter miliknya di Pamulang, Tangerang Selatan. Roni menanam berbagai jenis selada, paprika, dan tomat ceri. Nantinya, sayuran-sayuran tersebut akan didistribusikan ke beberapa perusahaan mulai dari bandara, hotel bintang lima, sampai supermarket kelas A.


Hidroponik sendiri adalah suatu teknik budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah, tetapi menggunakan air sebagai media tanamnya. Akar dari tanaman akan menyerap nutrisi mineral dari air yang menjadi tempatnya untuk bertumbuh. Untuk lebih mendorong tanaman agar menyerap nutrisi, penanaman dapat menggunakan media tambahan seperti kerikil, vermikulit, rockwool, gambut, serbuk gergaji, serbuk sabut, dan sabut kelapa. Walaupun hanya menggunakan air sebagai media utamanya, tanaman tetap harus dapat bertumbuh dengan baik melalui nutrisi yang lengkap dan teratur.


Teknik budidaya ini semakin tersebar dan diminati oleh banyak orang. Kebutuhan akan hasil pertanian tinggi, tetapi ketersediaan lahan menurun. Kota-kota menjadi semakin padat dan kebutuhan akan makanan bergizi untuk penduduk juga meningkat. Hal-hal tersebutlah yang menjadi alasan orang-orang untuk mulai menerapkan budidaya pertanian hidroponik.


“Memang sekarang banyak yang tanam juga mulai dari rumahan, sekadar hobi. Bahkan, ada juga yang sampai supermarket,” ujar Roni saat diwawancarai, Senin (18/5/2019).


Teknologi hidroponik ini cocok untuk diterapkan di perkotaan karena hanya membutuhkan ruang yang kecil dan waktu yang singkat untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, tanaman hidroponik juga tidak membutuhkan banyak penyiangan, tidak menimbulkan banyak hama dan serangga yang datang, dan menggunakan lebih sedikit sumber daya.


Dilansir dari majalah elektronik Krishi Science, beberapa keuntungan dari pertanian hidroponik yaitu.


1. Dapat melakukan penanaman sepanjang tahun karena tidak terpengaruh oleh kondisi iklim,

2. Hasil panen dapat lebih maksimum karena penanaman dilakukan lebih dekat daripada di tanah,

3. Efisiensi menggunakan sumber daya,

4. Lebih mudah mengontrol faktor biotik (serangga, mamalia, burung, dll) dan abiotik (suhu, konsentrasi CO2, kelembaban, dll), dan

5. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.


Walaupun begitu, tetap terdapat beberapa hambatan yang harus diperhatikan dalam melakukan budidaya hidroponik ini.


“Ada beberapa kendala di dalam bisnis hidroponik, terutama masalah sumber daya manusia. Kedua, menjaga sterilisasi lokasi”, jelas Roni.


Hidroponik juga membantu dalam menangani pencemaran udara di kota. Bahkan, dapat juga memberikan udara sejuk dan pangan dari yang ditanam sendiri di rumah.


“Proses tanamnya butuh enam minggu dari semai dan butuh modal cukup untuk beli bibit impor, punya green house, alat-alatnya, dan lahan yang pas,” tambah Roni.


Dengan tekun dan minat, bisnis sayuran hidroponik milik Roni berjalan semakin sukses seiring bertambahnya jumlah permintaan. Bahkan, Roni berencana untuk mengambil peluang bisnis lain seperti produk jus dan salad. Tertarik untuk menekuni hobi berkebun modern yang mempunyai peluang bisnis seperti Roni?



Sumber:

Jan, S., Rashid, Z., Ahngar, T. A., Iqbal, S., Naikoo, M. A., Majeed, S., Bhat, T. A., Gul, R., & Nazir, I. (2020). Hydroponics – A Review. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 9(8), 1779–1787. https://doi.org/10.20546/ijcmas.2020.908.206


Kumar, R., Shivran, J. S., Kumar, R., Jat, R., & Rajput, P. (2020, December). Indoor Hydroponics For Urban Farming. Krishi Science, 1(6), 13–15.


Sahira, G., Septina, S. M., & Arifin, S. (2021). Business Analysis of “Syafa Farm” Water Spinach Hydroponic Farming in Rancaekek, Bandung Regency. Proceedings of the First International Conference on Science, Technology, Engineering and Industrial Revolution (ICSTEIR 2020). https://doi.org/10.2991/assehr.k.210312.031

Comments


bottom of page